Jatuh ya pasti pucat dong ...

Ceritanya, Boim ingin membawakan oleh-oleh semangka buat istri tercinta
yang baru dinikahinya sepekan lalu. Sepulang kerja, dengan Vespa butut
hasil warisan ayahnya, mampirlah Boim ke pasar buah di dekat rumahnya.
Boim langsung menuju seorang pedagang semangka yang rupanya berasal
dari Madura.
"Kak, berapa harga sekilo semangka tanpa biji," tanya Boim.
"Tiga ribu lima ratus," jawab si pedagang.
"Mahal amat," timpal Boim.
"Tidak mas, semangka ini kualitas nomor satu. sudah tanpa biji, saya jamin
pasti manis dan segar rasanya. Lihat saja warnanya yang merah," tegas si
pedagang sambil memperlihatkan contoh buah semangka yang sudah
dibelah. Tanpa pikir lagi, Boim langsung memilih semangka yang kira-kira
beratnya dua kilo. setelah trangsaksi, Boim menstater dan melarikan
Vespanya bak pembalap GP5000 karena ingin secepatnya tiba di rumah.
Naas, di sebuah perempatan tak jauh dari rumahnya, Boim terlibat
kecelakaan. Dan, semangka yang baru dibelinya pecah berantakan di jalan.
Herannya, Boim tampak marah dan merasa tertipu setelah melihat buah
semangka ternyata berwarna putih yang menandakanrasanya tidak manis
dan kurang segar. Dengan kemarahan luar biasa, Boim kembali ke
pedagang buah tempatnya membeli semangka.
"Kak, sampeyan ini jualan kok menipu. Semangka gak enak, kok digembar-
gemborkan manis dan segar. Ayo kembalikan uang saya," damprat Boim
sambil memperlihatkan buah semangka yang hancur.
"Lho, sebentar. memangnya apa yang terjadi, kok semangka ini hancur
berantakan," ujar si pedagang.
"Untung, sebelum sampai di rumah, saya kecelakaan, sehingga tahu bahwa
semangka yang sampeyan jual ternyata gak sesuai promosi," jelas Boim.
"Sampeyan ini gimana sih. Orang saja kalau jatuh dari sepeda motor pasti
pucat kok, apalagi semangka. Ya pasti pucat,"

antiklikkanan